Pernah saya disarankan oleh seorang teman, untuk menjalani
die dengan cara akupuntur telinga. Katanya sih banyak yang berhasil, penasaran
dong, murah pula tarifnya. Datanglah saya ke alamat yang teman berikan. Dan
memang sangat luar biasa melihat kondisi saat itu. Sebuah klinik yang menempati
bangunan rumah besar, di tengah komplek perumahan elit, dan begitu ramai dengan pengunjung.
Disitulah saya baru mengetahui bahwa
tempat tersebut adalah klinik kecantikan khusus body shaping dan skincare.
Tempat sebesar ini hanya dikelola seorang dokter perempuan setengah baya,
dengan puluhan perawat laki-laki dan perempuan, yang lebih mirip seperti
karyawan hotel berbintang empat dari pada perawat klinik, semuanya ramah.
Tempat nyaman, namun cukup mengerikan ketika mulai memasuki loby. Terdengar
suara seperti percikan kabel listrik konslet berulang-ulang, di salah satu
ruangan kaca bertirai biru di dalamnya, kadang terlihat juga kilatan-kilatan
cahaya seperti petir. Mulailah saya berpikir, apakah ini klinik kesehatan atau
bengkel ketok magic. Belum lagi suara seperti orang di tampar berkali-kali,
jelas terdengar, “PLAK… PLAK… PLAK”. Tidak lama, keluar beberapa perawat
perempuan sambil tersenyum. Kok berasa
ada di dalam film horror ya!
Menyingkirkan segala pikiran buruk,
sayapun mengambil nomor antrian dan duduk di antara seorang wanita tua tinggi
dan kurus, tapi cantik, dan seorang pria berbadan kekar tapi buntek. Mereka
tersenyum ramah dan kamipun terlibat dalam percakapan yang seru. Wanita tua di
sebelah kiri saya tampak mengenakan blazer yang kebesaran, mungkin 3x ukuran
badannya.
“Ini ukuran baju saya sebelum berobat
kesini, mbak. Sekarang bisa muat berdua!” Tanpa ditanya, wanita tersebut
menjelaskan kondisinya sejak awal datang ke tempat ini. Ia sempat terkena
ganguan jantung karena badannya yang besar. “baru satu tahun leih dua bulan
saya ikut sama bu dokter.” Tambahnya.
“WOW!”
dalam hari saya kagum dan makin penasaran, akan seperti apa pola diet yang
disini.
Tidak lama perawat di meja pendaftaran
memanggil beberapa nama masuk ke dalam ruang praktik. “WHAT! 10 orang sekaligus!” sempat bengong tapi saya ikuti saja
barisan orang yang satu persatu masuk, sepertinya beberapa diantara mereka
adalah pasien lama di tempat ini.
Didalam kami duduk di kursi dan menunggu
giliran berbicara dengan seorang dokter cantik. Di awali dengan wanita tua yang
tadi berbincang dengan saya. Mereka membicarakan progress si ibu sejak terakhir
kunjungannya dua minggu lalu. Dari situ saya menyimpulkan bahwa jadwal
kunjungan rutin ke klinik ini adalah 2 minggu sekali.
Sampailah giliran saya, dengan
menyerahkan hasil pemeriksaan awal di depan tadi mulailah dokter mencatat sesuatu.
Semua dicocokan dengan vital sign yang tertulis pada kertas, tinggi dan berat
badan, tekanan darah, kadar gula darah, asam urat, kolesterol dan lainnya.
Setelah itu dokter mempersilahkan saya masuk ke dalam ruang bertirai.
Tiga titik di telinga kiri dan tiga
titik di telinga kanan di pasang masing-masing sebuah jarun sangat kecil dengan
bentuk melingkar, kemudian ditutup dengan plester berbentuk lingkaran.
“Sudah, selanjutnya nanti dijelaskan
sama perawat di depan, ya.” That’s it! Cuma begitu aja, tinggal tunggu
hasilnya.
Sampai di meja perawat, saya diajak
masuk ke ruangan lain, dan disinilah saya merasa dijebak.
“Ibu, mulai sekarang jangan minum, soda,
alcohol, teh, kopi, sirop, minuman herbal, susu. Minum air putih saja, tanpa
es, kalo lemas tambah garam secubit aja dalam airnya, buat penggati
elektrolit.”
Dalam hati saya bilang, “Oke,
gampanglah.”
“Jangan makan makanan dengan rasa manis,
asin, asam, pahit, sepet. Sarapan harus sudah selesai sebelum jam Sembilan,
cukup 2 sendok nasi, dan lauk yang tidak ada manis, asam, asin, pahit, sepet.
Makan siang mulai pukul 12 dan berhenti sebelum pukul 2, makan buah-buahan saja
ya. Makan malam pukul 6 sore, silahkan makan nasi dan sayur, jika sayurnya
berkuah, jangan gabung nasi dengan kuahnya, sendok secara terpisah. Supaya nasi
tidak mengembang di piring dan bla…bla…bla…(saya lupa).”
“Bentar, Sus, ga boleh rasa manis, asam,
asin, pahit, sepet, terus makan apa dong?” Mulai bingung nih si Saya. Susternya
cuma senyum aja.
“Ini resepnya, bu, bisa diambil hanya di
apotik anu, sebab ini kapsul racikan. Minum 1 hari 1 saja, buat stabilitas
badan aja. Jangan lupa kalau merasa lapat, pijat saja cuping telinga
pelan-pelan, rasa lapar pasti bisa di tahan.”
Tanpa banyak tanya, saya segera pamit
menuju apotik yang dimaksud. Dalam perjalanan saya baca 4 macam bahan racikan
kapsul itu, dan salah satunya ternyata yang biasa ibu saya minum di rumah.
Lagi-lagi saya tidak banyak bertanya, hanya ingin cepat mencoba pola makan yang
dianjurkan pada diet ini.
Hasilnya silnya memang dahsyat, 2 minggu
pertama, 7 kg berat badan menurun, namun memang badan terasa sangat lemas. Saya
pikir dier ini sudah berhasil untuk saya, tapi ternyata dokter marah pada saya
di pertemuan kita berikutnya.
“Harusnya ini turun 14kg, minimal 10 kg
lah.” Dokter mengira saya sudah cheating dan tidak mejalankan aturan diet
dengan benar. Tapi memang sedikit menyiksa, pola diet seperti ini dengan
kegiatan dan aktivitas yang cukup menguras energy, sepertinya diet ini tidak
terlalu cocok untuk saya pada saat itu. Sempat turun hingga 12 kg, namun saya
hentikan, setelah salah seorang perawat yang memasang jarum di daun telinga
saya, salah meletakan posisi dua buah jarum, yang menyebabkan otot telinga saya
tertusuk dan bengkak.
Sudah makan tanpa rasa, telinga pun jadi
korban, untungnya tidak parah, walau masih ada bekas hingga sekarang. Akhirnya
saya kembali makan seperti biasa, namun mengikuti pola waktu yang sama
dengan yang disarankan klinik. Namun
kali ini saya menggantikan fungsi penyedap rasa dengan beberapa bahan alami
seperti akar rimpang. Selain membuat makanan menjadi enak, juga bahan-bahan
alami ini disebut-sebut sebagai bahan-bahan pendukung diet. Tunggu di postingan
yang akan datang ya.
Nah seru nih ceritanya. Ditunggu kelanjutannya Kak. Ga disangka ternyata telinga ada hubungannya dengan rasa lapar ya.
ReplyDeleteKatanya ujung2 syaraf kita tuh ngumpulnya di telapak kaki, telapak tangan dan telinga... ada 3 titik di telinga yg katanya bs mengatur kondisi perut kita... nanti sy cari info lagi deh
DeleteJadi inget dengan buku pengobatan tradisional ala China yang pernah kubaca. Pake jarum kecil yang ukuannnya macam-macam..
ReplyDeleteIya, mkn prinsipnya sama ya, nekan titik yg ga mkn dikerjakan sama jari.
DeleteJadi yang bikin turun berat badan tusuk jarumnya apa gak boleh makan ini itunya ya? Hehehe
ReplyDeleteHaha... ini yg bikin sy berenti, dan ikut pola makannya saja. Ternyata asal disiplin kita bisa, tanpa tusuk2an atw makan cm nasi ma sayur bening yg bener2 bening rasanya ๐
DeleteSaya mah kontrol camilan aja dah. Kagak kuku dietnya
ReplyDeleteMerkur Futur Adjustable Safety Razor - Sears
ReplyDeleteMerkur gri-go.com Futur Adjustable novcasino Safety Razor is the perfect balance of performance, safety, and comfort. Made in Solingen, Germany, https://deccasino.com/review/merit-casino/ this razor has a ๋ฐ์นด๋ผ ์ฌ์ดํธ perfect balance https://septcasino.com/review/merit-casino/ of